Sabtu, 12 November 2011
Mengapa Masalahku Makin Banyak???
Tidak ada orang yang hidup di dunia ini tanpa masalah. Yang membedakan adalah ada orang yang punya masalah banyak tapi ada orang yang punya masalah sedikit. Ada orang punya masalah dan putus asa bahkan sampai bunuh diri, tetapi ada juga orang yang mengalami masalah yang sama bisa mengatasinya dengan baik.
Sebenarnya banyak tidaknya masalah tergantung kepada kita sendiri. Apakah kita mau menjadikan masalah atau tidak. Orang di sebelah kita yang tiba-tiba tertawapun bisa kita permasalah kalau kita menganggap dia sedang mentertawakan kita. Kopi yang akan kita minum tiba-tiba tumpah bisa kita permasalahkan. Jadi banyaknya tidaknya masalah dalam hidup kita tergantung kepada apakah kita mempermasalahkan atau tidak.
Ketika krisis ekonomi terjadi di Indonesia tahun 1997, banyak orang mengalami masalah tapi untuk orang tertentu justru merupakan kesempatan sehingga muncullah orang-orang kaya yang baru. Mereka bahkan bisa menjual bahan-bahan seperti sabun lux ke luar negeri dalam jumlah kontainer yang tidak sedikit. Keuntungan justru bisa diraih di tengah situasi oleh sebagian orang dianggap bermasalah. Jadi orang-orang seperti ini justru melihat masalah sebagai kesempatan.
Pandangan kita terhadap masalah akan menentukan menentukan keputusan kita. Jika kita terus terfokus mempermasalahkan masalah, maka kita kehilangan peluang untuk meraih sesuatu di balik masalah itu sendiri.
Apalagi kita percaya bahwa Allah telah berjanji untuk menolong kita dengan memberikan jalan keluar pada setiap masalah yang kita hadapi.
Lihatlah masalah sebagai peluang untuk meraih prestasi, bukan sebagai masalah yang perlu dipermasalahkan.
Selamat berkarya !
Lelaki Berambut Gondrong…
Apa yang anda pikirkan tentang lelaki yang berambut gondrong??? Saya rasa jawaban anda tidak jauh dari “Jahat alias is very2 bad”. Kebanyakan orang Indonesia(brarti termasuk suami saya dulu dong… //^_^) juga mengidentikkan lelaki yang berambut gondrong dengan urakan, awut2an, gak jelas dan semua hal yang berbau negatif. Tapi untuk yang satu ini mungkin pendapat saya berbeda dengan anda. Saya kurang sependapat jika lelaki berambut gondrong diidentikkan dengan segala hal yang berbau negatif (karena suami saya sendiri dulu juga berambut gondrong dan tentunya tidak jahat, hihihihihihi).
Mengapa kebanyakan orang mengidentikkan gondrong dengan hal yang berbau negatif,? silahkan anda jawab sendiri karena anda yang tahu jawabanya. Tapi kalau saya boleh menjawab, mungkin salah satunya adalah “Preman”. Ya, kebanyakan penjahat jalanan_preman pasti berambut gondrong dan image itu tertanam kuat dalam pikiran setiap orang bahwa orang yang berambut gondrong pasti orang yang jahat. Saya sendiri mempunyai banyak teman yang berambut gondrong dan mereka orang2 yang baik. Ketika saya tanya mengapa berambut gondrong? jawaban mereka adalah berambut gondrong karena ingin mengekspresikan diri bukan untuk dianggap seram.
Tapi pernahkah anda perhatikan bahwa perjahat yang lebih jahat dari segala penjahat malah berambut pendek, rapi dan tentu saja klimis. Contohnya saja para Koruptor yang memakan duit milliaran, apakah anda pernah melihat koruptor yang berambut Gondrong? saya rasa jarang atau bahkan tidak ada. Intinya adalah “Jangan menghakimi seseorang dari luar” _ “Don`t judge the book from the cover”
Langganan:
Postingan (Atom)