Senin, 30 Januari 2012

Belajar Mengatasi Rasa Tersinggung .......




Salah satu hal yang sering membuat energi kita terkuras adalah timbulnya rasa ketersinggungan diri. Munculnya perasaan ini sering disebabkan oleh ketidaktahanan kita terhadap sikap orang lain.

Ketika tersinggung, minimal kita akan sibuk membela diri dan selanjutnya akan memikirkan kejelekan orang lain. Hal yang paling membahayakan dari ketersinggungan adalah habisnya waktu kita menjadi buah roh.

Efek yang biasa ditimbulkan oleh rasa tersinggung adalah kemarahan. Jika kita marah, kata-kata jadi tidak terkendali, stress meningkat, dan lainnya. Karena itu, kegigihan kita untuk tidak tersinggung menjadi suatu keharusan.

Apa yang menyebabkan orang tersinggung? Ketersinggungan seseorang timbul karena menilai dirinya lebih dari kenyataan, merasa pintar, berjasa, baik, tampan, dan merasa sukses.

Setiap kali kita menilai diri lebih dari kenyataan bila ada yang menilai kita kurang sedikit saja akan langsung tersinggung. Peluang tersinggung akan terbuka jika kita salah dalam menilai diri sendiri. Karena itu, ada sesuatu yang harus kita perbaiki, yaitu proporsional menilai diri.

Teknik pertama agar kita tidak mudah tersinggung adalah tidak menilai lebih kepada diri kita. Misalnya, jangan banyak mengingat-ingat bahwa saya telah berjasa, saya seorang guru, saya seorang pemimpin, saya ini orang yang sudah berbuat. Semakin banyak kita mengaku-ngaku tentang diri kita, akan membuat kita makin tersinggung.

Ada beberapa cara yang cukup efektif untuk meredam ketersinggungan

Pertama, belajar melupakan.

Jika kita seorang sarjana maka lupakanlah kesarjanaan kita. Jika kita seorang direktur lupakanlah jabatan itu. Jika kita pemuka agama lupakan kepemuka agamaan kita. Jika kita seorang pimpinan lupakanlah hal itu, dan seterusnya. Anggap semuanya ini berkat dari Allah agar kita tidak tamak terhadap penghargaan. Kita harus melatih diri untuk merasa sekadar hamba Allah yang tidak memiliki apa-apa kecuali berkat ilmu yang dipercikkan oleh Allah sedikit. Kita lebih banyak tidak tahu. Kita tidak mempunyai harta sedikit pun kecuali sepercik titipan berkat dari Allah. Kita tidak mempunyai jabatan ataupun kedudukan sedikit pun kecuali sepercik yang Allah telah berikan dan dipertanggung jawabkan. Dengan sikap seperti ini hidup kita akan lebih ringan. Semakin kita ingin dihargai, dipuji, dan dihormati, akan kian sering kita sakit hati.

Kedua, kita harus melihat bahwa apa pun yang dilakukan orang kepada kita akan bermanfaat jika kita dapat menyikapinya dengan tepat.

Kita tidak akan pernah rugi dengan perilaku orang kepada kita, jika bisa menyikapinya dengan tepat. Kita akan merugi apabila salah menyikapi kejadian dan sebenarnya kita tidak bisa memaksa orang lain berbuat sesuai dengan keinginan kita. Yang bisa kita lakukan adalah memaksa diri sendiri menyikapi orang lain dengan sikap terbaik kita. Apa pun perkataan orang lain kepada kita, tentu itu terjadi dengan izin Allah. Anggap saja ini episode atau ujian yang harus kita alami untuk menguji keimanan kita.

Ketiga, kita harus berempati.

Yaitu, mulai melihat sesuatu tidak dari sisi kita. Perhatikan kisah seseorang yang tengah menu ntun gajah dari depan dan seorang lagi mengikutinya di belakang Gajah tersebut.
Yang di depan berkata, "Oh indah nian pemandangan sepanjang hari". Kontan ia didorong dan dilempar dari belakang karena dianggap menyindir. Sebab, sepanjang perjalanan, orang yang di belakang hanya melihat pantat gajah.
Karena itu, kita harus belajar berempati. Jika tidak ingin mudah tersinggung cari seribu satu alasan untuk bisa memaklumi orang lain. Namun yang harus diingat, berbagai alasan yang kita buat semata-mata untuk memaklumi, bukan untuk membenarkan kesalahan, sehingga kita dapat mengendalikan diri.

Keempat, jadikan penghinaan orang lain kepada kita sebagai ladang peningkatan kwalitas diri dan kesempatan untuk mempraktekkan buah - buah roh Yaitu, dengan memaafkan orang yang menyakiti dan membalasnya dengan kebaikan

Belajarlah, Kesempatan pun Datang.....




"Sumber dari segala macam bencana dan kutukan terhadap umat manusia adalah kebodohan dan ketidakmengertian. Sumber dari tercipnayna peradaban tinggi adalah masyarakat yang menghormati pendidikan"

Setiap Manusia mempunyai potensi dan kesempatan yang sama untuk bahagia dalam hidupnya. Walau ukuran kebahagiaan manusia tidak bisa disama ratakan, namun secara umum bisa dilihat dari kesuksesan yang diraih selama hidupnya. Kesuksesan tidak bisa didapat begitu saja, butuh perjuangan dan usaha keras. Salah satu yang harus dilakukan untuk mendapat kesuksesan ter - sebut adalah dengan belajar. Belajar, merupakan tugas, tanggung jawab dan panggilan pertama bagi tiap manusia. belajar, selain membuat pengetahuan yang kita miliki bertambah, kesempatan terbukanya pintu kesuksesan pun semakin lebar.
Lantas bagaimana caranya agar kesuksesan yang ingin dicapai dengan cara belajar tersebut, dapat mudah kita raih ?? Ada beberapa hal yang patut kita ingat, ketika kita sedang belajar untuk menuju kesuksesan yaitu  :

HASRAT KUAT

Belajar tanpa disertai oleh keinginan dan hasrat yang kuat untuk menuju sukses, tak akan berhasil. Karena segala seuatu (termasuk belajar) yang dilakukan tidak dengan sungguh-sungguh, hasil yang dicapaipun akan ala kadarnya. Bila kesuksesan merupakan salah satu proses yang ingin diraih untuk mencapai kebahagiaan, maka mulailah belajar sungguh-sungguh dengan hasrat kuat, keinginan dan harapan yang besar.
Selain keberhasilan tidak akan pernah singgah kepada orang-orang yang berhastar lemah dan tak punya kemauan, tidak bisa dipungkiri bahwa segala sesuatu hanya akan terjadi bila kita menginginkan itu terjadi Seperti kata pepatah "Siapa yang berpikir dia bisa, maka dia akan bisa menjadi siapapun yang dia inginkan" Ciptakan dan penuhi alam bawah sadar kita dengan hasrat yang kuat untuk meraih harapan.

BERANI BELAJAR

Semua orang pada dasarnya tidak tahu dan tidak mampu. Hanya orang- orang yang berani belajar yang akhirnya akan tahu dan mampu. Ada begitu banyak cara untuk belajar, baik melalui pengalaman diri sendiri pengalaman orang lain, buku-buku bacaan, perenungan, kursus ataupun pelatihan-pelatihan yang ada. Kita tinggal memilih cara belajar yang kita sukai. Namun harus dipastikan bahwa cara belajar yang dilakukan, bisa membuat kita lebih mengerti dan memahami banyak hal. Sehingga kita mampu melihat dan mengetahui bahwa ada banyak cara dan pilihan untuk meraih kehidupan yang lebih baik.
"Saya akan belajar, maka kesempatan akan datang" sunggu tepat apa yang dikatakanAbraham Lincoln tersebut Sebab tanpa belajar, maka segala kemungkinan menuju kesuksesan bisa hilang. Untuk menjadi siri yang selalu belajar (a becoming learling person) diperlukan keberanian dan ketabahan, yang berakibat terbukanya segala kemungkinan untuk kehidupan yang lebih baik.

BERANI BERUBAH

"Learning has not taken place, until behaviour has changed,: belajar tidak akan berarti apa-apa,sampai terjadi perubahan perilaku. Dengan belajar pengetahuan dan ketrampilan kita bertambah. Tetapi pengetahuan dan ketrampilan yang kita miliki tersebut tidak akan berarti apa-apa,jika ketrampilan yang kita miliki tersebut tidak sanggup merubah diri kita menjadi lebih baik dari sebelumnya. Pengetahuan kita akan hemat tidak akan men- jadikan kita kaya kecuali kita berani berubah menjadi orang hemat dan mungkin akan kaya. Pengetahuan kita tentang kerja keras tak akan memberi manfaat, sampai kita berubah menjadi seorang pekerja keras dan meraih keberhasilan.
Setelah kita belajar, kita memiliki pengetahuan dan ketrampilan tentang hal-hal yang kita pelajar. Langkah berikutnya adalah bagaimana kita bisa berubah menjadi pribadi yang lebih baik, berdasarkan pengetahuan yang kita miliki. Perubahan itu mungkin terjadi begitu lambat. Bagi orang-orang tertentu hal itu mungkin menjadikannya frustasi sehingga proses belajarpun terhenti ditengah jalan, karena tidak merasa mendapatkan manfaat dari proses belajar. Namun perlu disadari bahwa jauh lebih sulit menerapkan apa yang kita ketahui, dibanding dengan proses belajar untuk mendapatkan pengetahuan itu sendiri. Perubahan kearah lebih baik yang terjadi pada diri kita, walau berjalan secara perlahan, sedikit demi sedikit, hal itu akan sangat besar artinta bagi kesuksesan kita.

Teruslah belajar dan janganlah pernah menyerah, walau kegagalan bisa sewaktu-waktu menghampiri. Gagal bukan berarti mati, tapi gagal berarti ada banyak hal yang harus diperbaiki. Lupakan kata tidak mampu dan tidak mungkin, namun persiapkan fisik dan mental Anda untuk mencapai kehidupan yang lebih baik.

Tersenyumlah.....^_ ^





Senyum adalah ekspresi yang menceritakan sebuah kebahagiaan, kesenangan dan ketenangan. Sebuahanugerah yang diberikan kepada siapa saja. Tidak mengenal kelas, status sosial, ras dan warna kulit.

Bedanya barangkali terletak pada pemicu senyum bagi masing-masing individu. Bagi petani yang hidup di desa terpencil pada sebuah lereng gunung, mungkin derai dedaunan, rintik hujan atau sekedar tumbuhnya padi yang ia tebar cukup untuk menjadi pemicu sebuah senyuman.

Disamping ekspresi dari sebuah kebahagiaan, senyum juga merupakan simbol dari rasa syukur. Dimana kata syukur dalam bahasa yang lebih kita fahami adalah "pengakuan dari sebuah kenikmatan". Senyum adalah wujud minimal dari pengakuan itu. Dari senyum maka lahirlah kalimat " alhamdulillah".

Dari senyum maka lahirlah rasa berbagi dan lain sebagainya.
Jika demikian, maka sebenarnya kita memiliki stok senyum yang tidak terbatas. Karena kita dilingkupi nikmat yang tidak terbatas. Mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi, semuanya penuh dengan kenikmatan.
Bahkan kesedihan sekalipun.

Karenanya pernah ada sebuah cerita tentang seorang teman yang sudah ia anggap adik menangis, ia tersenyum dan ia katakan sama teman nya. "Teruskanlah menangis, tapi kalau sudah selesai menangisnya,.. tersenyum ya".

Spontan saja teman nya tersenyum meski masih diiringi isakan, lalu protes,"aku masih sedih kok disuruh tersenyum tow mbak". Spontan ia katakan, " Ya harus senyum,...coba kalau kamu tidak bisa sedih, tidak bisa menangis,... karenanya tersenyumlah karena kamu masih dikaruniai nikmat sedih dan nikmat menangis".

Kita mungkin tidak akan bisa melihat indahnya pelangi jika tanpa hujan dan indahnya matahari, tersenyumlah.

Jika kita mampu menangkap segala kenikmatan yang kita rasakan, kenikmatan setiap udara yang kita hirup, setiap tatapan mata kita, setiap pendengaran kita, setiap denyut nadi dan detak jantung kita, setiap tapak kaki yang kita ayunkan, setiap gerakan dari anggota badan kita. Maka hidup kita akan penuh dengan senyum. Lalu kita akan melihat betapa banyak kenikmatan yang kita rasakan. Bahkan kenikmatan itu terasa bertambah dan bertambah setiap kita mengurai sebuah senyuman.

Bahkan ketika masalah terus saja mendera kita, cobalah untuk tetap tersenyum dan bersyukur tetaplah berfikir positif bahwa ALLAH sangat sayang dengan kita, Dia disana sedang memperhatikan kita dengan seksama. Insya ALLAH masalah yang kita hadapi akan terasa lebih ringan dan bahkan akan menemukan banyak sekali jalan keluar. Tetaplah bersyukur (^_^)

Inilah sebenarnya yang telah digariskan Allah dalam al-Qur'an: "Jika kalian semua bersyukur maka akan kami tambah, namun jika kalian mengingkari segala nikmat yang telah kami berikan, maka sesungguhnya azabku sangatlah pedih" ( QS. Ibrahim: 7 )

Maka Tersenyumlaah (^_^) 

Bersyukurlah.......




Bersyukurlah bahwa kamu belum siap memiliki segala sesuatu yang kamu inginkan... Seandainya sudah, apalagi yang harus diinginkan?
Bersyukurlah apabila kamu tidak tahu sesuatu, karena itu memberimu kesempatan untuk belajar...
Bersyukurlah untuk masa-masa sulit, di masa itulah kamu bertumbuh...
Bersyukurlah untuk keterbatasanmu, karena itu memberimu kesempatan untuk berkembang...
Bersyukurlah untuk setiap tantangan baru, karena itu akan membangun kekuatan dan karaktermu....
Bersyukurlah untuk kesalahan yang kamu buat, itu akan mengajarkan pelajaran yang berharga...
Bersyukurlah bila kamu lelah dan letih, karena itu berarti kamu telah membuat suatu perbedaan...
Mungkin mudah untuk kita bersyukur akan hal-hal yang baik ... Hidup yang berkelimpahan datang pada mereka yang juga bersyukur akan masa yang surut...
Rasa syukur dapat mengubahkan hal yang negatif menjadi positif....
Temukan cara untuk bersyukur akan masalah-masalahmu dan semua itu akan menjadi berkah bagimu ........

Tentang Cinta......




'When two people love each other, nothing is more imperative and delightful than giving' ~ Guy de Maupassant ~

MISKONSEPSI

Cinta berpijak pada perasaan sekaligus akal sehat. Miskonsepsi pertama yang ditentang Bowman adalah manusia jatuh cinta dengan menggunakan perasaan belaka. Betul, kita jatuh cinta dengan hati. Tapi agar tidak menimbulkan kekacauan di kemudian hari, kita diharapkan untuk juga menggunakan akal sehat. Bohong besar kalau kita bisa jatuh cinta dengan begitu saja tanpa bisa mengelak. Yang sesungguhnya terjadi, proses jatuh cinta dipengaruhi tradisi, kebiasaan, standar, gagasan, dan deal kelompok dari mana kita berasal. Bohong besar pula kalau kita merasa boleh berbuat apa saja saat jatuh cinta, dan tidak bisa dimintai pertanggungan-jawab bila perbuatan-perbuatan impulsif itu berakibat buruk suatu ketika nanti. Kehilangan perspektif bukanlah pertanda kita jatuh cinta, melainkan sinyal kebodohan. Cinta membutuhkan proses, Bowman juga menolak anggapan cinta bisa berasal dari pandangan pertama. "Cinta itu tumbuh dan berkembang
dan merupakan emosi yang kompleks," katanya.

CINTA BUTUH WAKTU

Untuk tumbuh dan berkembang, cinta membutuhkan waktu. Jadi memang tidak mungkin kita mencintai seseorang yang tidak ketahuan asal-usulnya dengan begitu saja. Cinta tidak pernah menyerang tiba-tiba, tidak juga jatuh dari langit. Cinta datang hanya ketika dua individu telah berhasil melakukan orientasi ulang terhadap hidup dan memutuskan untuk memilih orang lain sebagai titik fokus baru. Yang mungkin terjadi dalam fenomena "cinta pada pandangan pertama" adalah pasangan terserang perasaan saling tertarik yang sangat kuat-bahkan sampai tergila-gila. Kemudian perasaan kompulsif itu berkembang jadi cinta tanpa menempuh masa jeda. Dalam kasus "cinta pada pandangan pertama", banyak orang tidak benar-benar mencintai pasangannya, melainkan jatuh cinta pada konsep cinta itu sendiri. Sebaliknya dengan orang yang benar-benar mencinta, mereka mencintai pasangan sebagai personalitas yang utuh.

CINTA BERBAGI, TIDAK MENGONTROL

Cinta tidak menguasai dan mengalah, tapi berbagi bukan cinta namanya bila kita berkehendak mengontrol pasangan. Juga bukan cinta bila kita bersedia mengalah demi kepuasan kekasih. Orang yang mencinta tidak menganggap kekasih sebagai atasan atau bawahan, tapi sebagai pasangan untuk berbagi, juga untuk mengidentifikasi diri. Bila kita berkeinginan menguasai kekasih (membatasi pergaulannya, melarangnya beraktivitas positif, mengatur seleranya berbusana) atau melulu mengalah (tidak protes bila kekasih berbuat buruk, tidak keberatan dinomorsekiankan), berarti kita belum siap memberi dan menerima cinta.

BUATLAH CINTA ITU KONSTRUKTIF

Individu yang mencinta berbuat sebaik-baiknya demi kepentingan sendiri sekaligus demi (kebanggaan) pasangan. Dia berani berambisi, bermimpi konstruktif, dan merencanakan masa depan. Sebaliknya dengan yang jatuh cinta impulsif. Bukannya berpikir dan bertindak konstruktif, dia kehilangan ambisi, nafsu makan, dan minat terhadap masalah sehari-hari. Yang dipikirkan hanya kesengsaraan pribadi. Impiannya pun tak mungkin tercapai. Bahkan impian itu bisa menjadi subsitusi kenyataan.

CINTA TIDAK MELENYAPKAN SEMUA MASALAH

Penganut faham romantik percaya cinta bisa mengatasi masalah. Seakan-akan cinta itu obat bagi segala penyakit (panacea). Kemiskinan dan banyak problem lain diyakini bisa diatasi dengan berbekal cinta belaka. Faktanya, cinta tidaklah seajaib itu. Cinta hanya bisa membuat sepasang kekasih berani menghadapi masalah. Permasalahan seberat apapun mungkin didekati dengan jernih agar bisa dicarikan jalan keluar. Orang yang tengah mabuk kepayang (berarti tidak benar-benar mencinta) cenderung membutakan mata saat tercegat masalah. Alih-alih bertindak dengan akal sehat, dia mengenyampingkan problem.

CINTA CENDERUNG KONSTAN

Ya, cinta itu bergerak konstan. Maka kita patut curiga bila grafik perasaan kita pada kekasih turun naik sangat tajam. Kalau saat jauh kita merasa kekasih lebih hebat dibanding saat bersama, itu pertanda kita mengidealisasikannya, bukan melihatnya secara realistis. Lantas saat kembali bersama, kita memandang kekasih dengan lebih kritis dan hilanglah segala bayangan hebat itu. Sebaliknya berhati-hatilah bila kita merasa kekasih hebat saat kita berdekatan dengannya dan tidak lagi merasakan hal yang sama saat dia jauh. Hal sedemikian menandakan kita terkecoh oleh daya tarik fisik. Cinta terhitung sehat bila saat dekat dan jauh dari pasangan, kita menyukainya dalam kadar sebanding.

CINTA TIDAK BERTUMPU PADA DAYA TARIK FISIK

Dalam hubungan cinta, daya tarik fisik penting. Tapi bahaya bila kita menyukai kekasih hanya sebatas fisik dan membencinya untuk banyak faktor lainnya. Saat jatuh cinta, kita menikmati dan memberi makna penting bagi setiap kontak fisik. Kontak fisik, ketahuilah, hanya terasa menyenangkan bila kita dan pasangan saling menyukai personalitas masing-masing. Maka bukan cinta namanya, melainkan nafsu, bila kita menganggap kontak fisik hanya memberi sensasi menyenangkan tanpa makna apa-apa. Dalam cinta, afeksi terwujud belakangan saat hubungan kian dalam. Sedang nafsu menuntut pemuasan fisik sedari permulaan.

CINTA TIDAK BUTA

Cinta itu buta? Tidak sama sekali. Orang yang mencinta melihat dan menyadari sisi buruk kekasih. Karena besarnya cinta, dia berusaha menerima dan mentolerir. Tentu ada keinginan agar sisi buruk itu membaik. Namun keinginan itu haruslah didasari perhatian dan maksud baik. Tidak boleh ada kritik kasar, penolakan, kegeraman, atau rasa jijik. Nafsulah yang buta. Meski pasangan sangat buruk, orang yang menjalin hubungan dengan penuh nafsu menerima tanpa keinginan memperbaiki. Juga meninggalkan pasangan saat keinginannya terpuaskan, hanya karena pasangan punya secuil keburukan yang sangat mungkin bisa diperbaiki.

CINTA MEMPERHATIKAN KELANJUTAN HUBUNGAN

Orang yang benar-benar mencinta memperhatikan perkembangan hubungan dengan kekasih. Dia menghindari segala hal yang mungkin merusak hubungan. Sebisa mungkin dia melakukan tindakan yang bisa memperkuat, mempertahankan, dan memajukan hubungan. Orang yang sedang tergila-gila mungkin saja berusaha keras menyenangkan kekasih. Namun usaha itu semata-mata dilakukan agar kekasih menerimanya, sehingga tercapailah kepuasan yang diincar. Orang yang mencinta menyenangkan pasangan untuk memperkuat hubungan.

CINTA BERANI MENYATAKAN HAL YANG TIDAK DISUKAI

Selain berusaha menyenangkan kekasih, orang yang sungguh-sungguh mencinta memiliki perhatian, keprihatinan, pengertian, dan keberanian untuk melakukan hal yang tidak disukai kekasih demi kebaikan. Seperti seorang ibu yang berkata "tidak" saat anaknya minta es krim, padahal sedang flu.

Belajar Mencintai Dengan Cara Yang Sempurna.......



Ketika kita bertemu orang yang tepat untuk dicintai, Ketika kita berada di tempat pada saat yang tepat, Itulah kesempatan. Ketika kita bertemu dengan seseorang yang membuatmu tertarik, Itu bukan pilihan, itu kesempatan. Bertemu dalam suatu peristiwa bukanlah pilihan, Itupun adaah kesempatan.

Bila kita memutuskan untuk mencintai orang tersebut, Bahkan dengan segala kekurangannya, Itu bukan kesempatan, itu adalah pilihan. Ketika kita memilih bersama dengan seseorang walaupun apapun yang terjadi, Itu adalah pilihan. Bahkan ketika kita menyadari bahwa masih banyak orang lain Yang lebih menarik, lebih pandai, lebih kaya daripada pasanganmu Dan tetap memilih untuk mencintainya, Itulah pilihan.

Perasaan cinta, simpatik, tertarik, Datang bagai kesempatan pada kita. Tetapi cinta sejati yang abadi adalah pilihan. Pilihan yang kita lakukan. Berbicara tentang pasangan jiwa, Adasuatu kutipan dari film yang Mungkin sangat tepat : "Nasib membawa kita bersama, tetapi tetap bergantung pada kita bagaimana membuat semuanya berhasil" Pasangan jiwa bisa benar-benar ada. Dan bahkan sangat mungkin ada seseorang Yang diciptakan hanya untukmu. Tetapi tetap berpulang padamu Untuk melakukan pilihan apakah engkau ingin Melakukan sesuatu untuk mendapatkannya, atau tidak... Kita mungkin kebetulan bertemu pasangan jiwa kita, Tetapi mencintai dan tetap bersama pasangan jiwa kita, Adalah pilihan yang harus kita lakukan. Kita ada di dunia bukan untuk mencari seseorang yang sempurna untuk dicintai TETAPI untuk belajar mencintai orang yang tidak sempurna dengan cara yang sempurna

Terimalah Pasangan Kita Apa Adanya.....




Terimalah pasangan kamu apa adanya ‎​​dengan segala kekurangan dan kelebihannya karena kita bukan mencari ‎orang yang sempurna tetapi bagaimana mencintai pasangan kita dengan cara yang sempurna ‎dalam situasi & kondisi apapun. Itulah "cinta yang sempurna" Saat saya membaca kisah mengharukan yang dikirim salah satu anggota Garam dan Terang Dunia (Salt and Light of The World) beberapa waktu lalu, saya tidak bisa menahan air mata saya. Saya membayangkan alangkah beruntungnya para wanita yang memiliki suami seperti sang suami dalam kisah mengharukan ini dan saya belajar untuk menjadi seperti sang suami dalam kisah.

Kiranya kisah mengharukan yang saya bagikan ini menjadi bahan perenungan baik bagi para pasangan suami istri maupun para pasangan muda-mudi yang saat ini berpacaran agar kita memiliki cinta sempurna dalam pernikahan kita seperti pasangan suami istri tersebut

Mari kita simak kisah mengharukan di bawah ini:Ada sepasang suami isteri, dîmana sang isteri adalah wanita yang sangat amat cantik dan tanpa aib sedikit pun. Sang suami sangat мencintai isterinya tersebut dan begitu juga sebaliknya

Dari tahun ke tahun mereka menjalani pernikahan mereka hinggasuatu hari merebak wabah penyakit kulit yang mengakibatkan rusaknya keindahan kulit dan sang isteri merasa dirinya tertular wabah tersebut yang mengakibatkan wajahnya mulai hancur. Saat itu, sang suami sedang berada ‎di luar untuk kerja dan belum mengetahui bahwa isterinya terserang penyakit kulit tersebut
‎Dalam perjalanan pulang, sang suami mengalami kecelakaan ‎​​yang mengakibatkan dia menjadi buta.

Dari hari ke hari sang isteri yang pada mulanya cantik seperti bidadari berubah menjadi wanita ‎​​yang amat jelek dan menyeramkan, namun sang suami tidak bisa melihatnya dan kehidupan mereka berjalan seperti biasa ‎​​dengan penuh kasih sayang dan cinta seperti awal mereka menikah

40 tahun kemudian, sang isteri meninggal dan sang suami sangat amat sedih dan merasa kehilangan. Di pemakaman sang suami adalah orang terakhir ‎​​yang keluar ‎dari komplek kuburan sang isteri.

Ketika berjalan, datanglah seseorang menyapa,"Pak, Bapak ‎mau kemana?" Jawab sang suami,"Saya mau pulang."

Мendengar jawaban tersebut, ‎orang tersebut sedih ‎​​melihat keadaan sang suami yang buta dan sendiri. Lalu orang tersebut berkata,"Bukankah Bapak buta dan selalu bergandengan ‎​​dengan isteri Bapak? Gimana sekarang Bapak ‎mau pulang sendiri?"

Jawab sang suami,"Sebenarnya saya tidak buta, selama 40 tahun saya hanya berpura-pura buta agar isteri saya tidak rendah diri ‎kalo saya mengetahui bahwa dia sakit dan wajahnya berubah menjadi menakutkan."Ingatlah, kita bukan mencari ‎orang yang sempurna tetapi bagaimana mencintai pasangan kita dengan cara yang sempurna ‎dalam situasi dan kondisi apapun, karena itulah "cinta yang sempurna"