Kekurangan hidup itu banyak macamnya. Bisa lahiriah bisa batiniah. Bisa sejak lahir bisa juga karena keadaan. Apapun sebabnya, tak pantas dan tak guna kita meratapinya.
Jika anda lahir dalam kondisi difabel (ada fungsi tubuh yang tidak dapat digunakan seperti umumnya orang lain), tak usah menyesali kondisi tersebut. Jangan juga menjadi rendah diri karena diperolok sebagai orang cacat.
Martabat manusia bukan pada sikap lahiriah semata. Orang yang memperolok kondisi difabel anda semestinya dikasihani karena dia hanya bisa menang dengan cara memperolok sesuatu diluar kuasa kita. Dia tak punya power dan alasan yang lebih real untuk bisa mengalahkan kita.
Tak usah menunggu uluran tangan dan rasa kasihan orang lain. Buktikan bahwa kita mampu hidup dan menghidupi orang lain. Menyesali kondisi yang sudah ada hanya akan meruntuhkan semangat dan membuat hidup kita lebih sulit untuk dijalani.
Apakah kekurangan hidup hanya dalam soal difabel ? Tidak juga. Setiap manusia pasti punya kekurangan namun orang kadang lupa pada kenyataan ini. Ada yang tidak bisa menyanyi dan merasa dunia runtuh karenanya. Ada yang tidak bisa main gitar dan merasa wanita tak akan ada yang mau menjadi pacar atau isterinya karena ketidak mampuannya itu.
Kalau dibilang setiap orang punya kekurangan, mungkin jawabannya, “ah klise…” padahal itu adalah kenyataan. Kalau menganggapnya klise, buatkan saja antitesa pernyataan tersebut, misalnya dalam bentuk kondisi yang sinonim, “Tak ada orang yang sempurna”.
Saya menekankan 2 hal ini karena rasa kurang itu timbul dari dalam diri kita. Kalau kita mengganggapnya sebagai sesuatu yang besar, kelebihan yang dimiliki akan terhimpit oleh rasa kurang.
Kondisi tubuh difabel, lahir dari keluarga miskin, tak bisa kuliah, terpaksa bekerja sebagai buruh, tidak bisa suatu kepandaian bukanlah alasan untuk merasa rendah diri. Percayalah, orang akan menghargai anda jika anda tetap bisa berdiri tegak, berkarya dan berprestasi ditengah kekurangan yang mendera. Memangnya ada masalah apa kalau kita tidak bisa menyanyi ? Memangnya dunia akan kiamat jika kita lahir dari keluarga yang penghidupannya pas-pasan ? Memangnya kita tak akan pernah sukses kalau tidak sekolah, tidak kuliah atau belum bekerja ditempat yang kelihatannya bonafid ?
Jangan menunggu nasib berubah. Ubahlah keadaan yang sulit dan mulailah dari pikiran anda bahwa anda akan sukses ditengah kekurangan yang ada. Jangan pernah patah oleh keadaan. Santai saja. Lihatlah kekurangan itu sebagai jalan lapang untuk meraih kesuksesan.
Sebagai contoh, jika sekarang ini anda serba kekurangan, lebaran tanpa ada uang, habis diputus cinta, bertengkar dengan orang tua, dikejar debt collector, terhimpit utang dan sekian banyak kesulitan hidup lainnya, mulailah berpikir untuk recovery dengan cara :
Bertobat. Jangan tertawa atau garuk-garuk kepala. Entah anda percaya dengan agama atau tidak, bertobat dan tidak mengulangi perbuatan yang menimbulkan masalah merupakan sesuatu yang baik untuk dikerjakan. Maksud saya bertobat antara lain agar kita introspeksi, apakah ada kesalahan dari diri kita pribadi. Kalau masalah timbul karena bawaan sejak lahir, tak usah disesali. Kalau masalah timbul karena kita boros, ceroboh, abai dan lalai, itu artinya kita harus taubatan nasuha, introspeksi dan bertobat untuk tidak mengulanginya lagi. Tak usah merasa kalah, lemah atau terhina untuk mengakui kalau memang kita yang bersalah
Berdoa untuk diberi jalan keluar. Awali sesuatu dengan niat yang baik dan berdoa untuk diberi pilihan yang baik meski kita tidak bisa membayangkan solusi baik apa yang akan terjadi. Jangan menjadi tuhan dengan memfait accompli kehidupan kita dimasa depan
Jangan meratapi apa yang sudah terjadi. Introspeksi sudah cukup, tak usah ditambah dengan ratapan pada masa yang sudah lewat dan tidak bisa kembali. Percuma, hanya akan membuat akal kita buntu dan otak kita macet. Tataplah masa depan dan biarkan otak anda berpikir tentang berbagai ide untuk menyelesaikan masalah
Jangan takut melakukan perubahan. Jika kita sudah ada didasar kemalangan hidup, pilihan yang ada adalah perbaikan dan peningkatan taraf kehidupan. Tak mungkin kita turun lagi ke posisi bawah karena kita sudah sampai didasar kesulitan
Jangan merasa rendah diri pada apa yang kita miliki sekarang. Sedikit apapun itu, itu adalah bagian dari kekayaan kita. Kirimi saya berita baik tentang anda, sedikit apapun peningkatan dan perbaikan kehidupan anda. Sedikit bagi anda mungkin bisa mengubah banyak hal bagi orang lain.
Tak usah peduli pada komentar orang lain, apalagi jika komentar itu sifatnya hanya sarkasme. Sepanjang bukan perbuatan kriminal atau negatif, anda bisa dengan lugas berkata, “Orang lain tak suka apa peduli saya…”
Jangan patah oleh keadaan. Hidup susah adalah tantangan. Hidup kekurangan adalah bagian dari pembelajaran. Jangan pernah menyerah hanya karena kekurangan yang kita alami dalam kehidupan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar